• Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Dengan filosofi Pratap Triloka, Ki Hajar Dewantara mempengaruhi bagaimana guru sebagai pemimpin pembelajaran mengambil keputusan. Semboyan yang dicetuskan oleh KHD yang menjadi landasan para trainer hingga saat ini adalah Ing Ngarso Sung Tulodo artinya nmenjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang, artinya pemimpin (guru) harus bisa memimpin dengan keteladanan dan membangkitkan semangat serta memberi dorongan dari tengah dan mampu mendorong siswa untuk maju dari belakang. Semboyan yang fenomenal dapat kita jadikan landasan makna yang mendalam bagi setiap pengambilan keputusan, untuk selalu berpihak kepada mahasiswa, sehingga generasi dalam profil mahasiswa Pancasila menjadi cerdas dan berkarakter. Hal ini bisa kita lakukan saat pembelajaran di sekolah. Kami dapat menyampaikan tidak hanya isi kurikulum, tetapi juga transmisi nilai-nilai luhur yang terus menerus dan jelas untuk pembelajaran dan keteladanan dalam semua pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan manusiawi
• Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Bagaimana nilai-nilai kita yang tanamkan memengaruhi prinsip-prinsip yang kita pilih saat membuat keputusan? Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, serta kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial dan keterampilan interpersonal mewujudkan Tut wuri handayani, memberikan dorongan moril dan material kepada seluruh warga sekolah, termasuk siswa. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam diri guru mewarnai setiap proses pengambilan keputusan. kami percaya bahwa apa pun yang kami lakukan, suatu hari kami akan dimintai pertanggungjawaban, sama seperti kami membuat keputusan. Nilai kejujuran, integritas sebagai seorang guru dapat dilihat dari keteladanan dan kebijakan yang diambil dalam setiap keputusan
• Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Apakah pengambilan keputusan sudah efektif, apakah kita masih memiliki pertanyaan tentang pengambilan keputusan saat itu? Tentu saja, sesi ‘coaching’ yang dilaksanakan sebelumnya juga membantu menyelesaikan masalah ini. Guru harus memiliki keterampilan mengajar. Hal ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Bantuan kegiatan ‘coaching’ yang dilaksanakan selama proses pembelajaran sebelumnya membantu saya memahami dengan sangat efektif, terutama saat menguji pengambilan keputusan. Beberapa contoh praktik mengajar yang baik memberikan gambaran umum untuk diterapkan di sekolah. Keputusan dengan teknik pelatihan yang berlandaskan etika, nilai-nilai positif, sesuai dengan visi dan misi sekolah, ramah siswa dan menciptakan budaya baik di lingkungan sekolah. teknik coaching menciptakan rasa nyaman sehingga coachee dapat mengidentifikasi masalah dan mengkomunikasikan pertanyaan mendesak kepada coachee. Selain itu, keterampilan mengajar dapat mendorong kreativitas dan inovasi siswa. Dengan bantuan melaksanakan ‘coaching’, seorang guru dapat mengatasi masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran. Sebagai coach yang baik, guru berharap agar semua siswa dapat menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya di sekolah sesuai dengan hakikat waktu dan fitrahnya.
• Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari sosial emosional sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Karena dalam mengambil suatu keputusan sangatlah harus memikirkan banyak pihak dan bukti pendukungnya jadi dalam berpikir untuk mengambilkeputusan tersebut jangan dalam keadaan tergesa-gesa dan tidak tenang
• Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Membahas studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika semakin meningkatkan empati dan kasih sayang pendidik. Empati dan simpati yang terlatih dapat mengidentifikasi dan memetakan paradigma dilema etika sehingga pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran lebih bijak. Tentunya rasa empati dan pengelolaan diri dengan penuh kesadaran (Mindfulness) sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Selain itu, pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika juga dapat melatih ketajaman dan ketelitian pengambilan keputusan yang dapat membedakan dengan jelas antara masalah etika dan keyakinan moral. Keputusan yang diambil lebih akurat dan menjadi keputusan yang memuaskan kebutuhan peserta didik serta menciptakan keselamatan dan kebahagiaan bagi semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan.
• Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman
Saat mengambil keputusan yang tepat akan terasa sekali terhadap masyarakat sekolah dan lingkungan yang menjadi lebih tertata dimana suasana tempat bekerja kita akan sangat nyaman tidak ada merasa tidak terakomodir idenya ataupun masalah yang tidak terselesaikan
• Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Pengambilan keputusan didasarkan pada tiga prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan mana yang akan digunakan, apakah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) ataukah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Itu semua tergantung pada situasi dan keadaan yang berlaku. Namun setiap keputusan memiliki resiko, kelebihan dan kekurangannya masing-masing, inilah salah satu tantangannya. Tantangan pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika adalah saya tidak bisa memuaskan semua pihak, jadi ini menjadi kendala bagi saya. Namun, 9 langkah keputusan yang saya coba mengurangi ketidaknyamanan dan keputusan yang dibuat agara diterima oleh semua pihak.
• Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Sebagai fasilitator dalam pembelajaran, selain sikap yang tegas juga membutuhkan keberanian dan percaya diri untuk menghadapi solusi dari masalah yang kita buat, karena tidak ada keputusan yang dapat sepenuhnya melayani kepentingan semua pemangku kepentingan. Hal ini memotivasi dan mendorong para guru untuk selalu berkarya dan berinovasi untuk memberikan pendidikan yang terbaik, yang secara tidak langsung memotivasi seluruh warga sekolah, khususnya para murid
• Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Keputusan yang tepat sesuai dengan nilai dan peran pendidik, yaitu membuat keputusan bagi siswa yang kreatif dan inovatif pasti akan berdampak positif pada belajar dan mengajar. Sesuai dengan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan dan pengajaran yang memerdekakan anak didik. Saya sebagai pendidik memutuskan bahwa cara belajar yang tepat untuk potensi siswa saya yang beragam adalah dengan menggunakan pembelajaran yang berbeda dan pembelajaran sesuai dengan keragaman.
• Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai guru, setiap keputusan harus sejalan dengan nilai-nilai kita dan peran kita sebagai pengajar. Nilai-nilai yang didasarkan pada kebaikan dan positif serta peran guru yang berpihak pada siswa untuk memahami kepemimpinan merupakan pembelajaran yang harus diterapkan. Kita ambil contoh dalam hal memberikan nilai kepada siswa. Terkadang Guru menghadapi dilema antara nilai yang nyata dan belas kasihan. Selain itu, penting juga untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dengan keempat pandangan tersebut serta mempertimbangkan 9 tahapan pengambilan keputusan dan pengujiannya. Jika kita telah benar-benar melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, maka keputusan yang diambil demikian adalah yang terbaik dan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan siswa.
• Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul 3.1 dengan modul-modul sebelumnya, semua memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Berikut penjelasannya :
Dapat saya tarik kesimpulan yang berkaitan dengan modul sebelumnya adalah:
1. pada modul 3.1 dengan modul 1 yaitu berkaitan dengan pengambilan keputusan seorang pendidik maka harus sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan 3 Protap Triloka yaitu:
a. Ing ngarso sung tulodo (di depan memberikan teladan)
b. Ing madyo mangun karso (di tengah memberikan motivasi)
c. Tut wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan)
pendidik/guru harus benar-benar menghayati nilai-nilai dan perannya sebagai pendidik/pengajar dalam setiap proses pengambilan keputusan, yaitu. H. berpihak pada siswa, mandiri, kreatif, inovatif, bijaksana dan mampu berkembang lebih baik.
2. pada modul 3.1 dengan modul 2 yaitu berkaitan dengan pengambil keputusan oelh pendidik/guru. Pengambilan keputusan ini pendidik memutuskan bahwa cara belajar yang tepat untuk potensi siswa saya yang beragam adalah dengan menggunakan pembelajaran yang berbeda dan pembelajaran sesuai dengan keragaman
• Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Saya dapat membedakan antara dilema etika dan keyakinan moral. Karena dilema etika adalah situasi di mana ada konflik antara dua kebenaran atau benar versus benar, sedangkan keyakinan moral adalah situasi di mana ada konflik benar versus salah, saya memahami benang merah di antara keduanya. Ketika saya pertama kali meneliti dilema etika, tiba-tiba saya merasa terjebak dalam jebakan antara keyakinan moral dan dilema etika, sebaliknya ada dilema etika yang saya klasifikasikan sebagai keyakinan moral, sehingga saya merasa pilihan saya di depan diambil sementara mempelajari modul. Ini cenderung kaku atau aturan, jadi saya merasa sulit untuk menyimpang dari aturan. Dalam meneliti dilema etika, saya merasa bahwa ada kalanya perlu menyimpang dari aturan demi kebaikan yang lebih besar, sehingga paradigma pengambilan keputusan sangat penting dalam membuat keputusan kencan yang etis. Demikian juga 9 Langkah Membuat dan Menguji Keputusan merupakan langkah yang sangat berurutan dan terarah yang sangat membantu dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang saya buat.
• Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema, bedanya setelah saya mengambil keputusan 9 langkah, maka pertimbangan yang saya lakukan dapat lebih terukur
• Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak mempelajari konsep ini adalah saya merasa jauh lebih tenang dalam pengambilan keputusan
• Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Mempelajari topik ini sangatlah penting bagi saya sebagai seorang pemimpin karena pengambilan keputusan harus melalui langkah-langkah karena hasil keputusan itu untuk orang banyak.
Dengan filosofi Pratap Triloka, Ki Hajar Dewantara mempengaruhi bagaimana guru sebagai pemimpin pembelajaran mengambil keputusan. Semboyan yang dicetuskan oleh KHD yang menjadi landasan para trainer hingga saat ini adalah Ing Ngarso Sung Tulodo artinya nmenjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang, artinya pemimpin (guru) harus bisa memimpin dengan keteladanan dan membangkitkan semangat serta memberi dorongan dari tengah dan mampu mendorong siswa untuk maju dari belakang. Semboyan yang fenomenal dapat kita jadikan landasan makna yang mendalam bagi setiap pengambilan keputusan, untuk selalu berpihak kepada mahasiswa, sehingga generasi dalam profil mahasiswa Pancasila menjadi cerdas dan berkarakter. Hal ini bisa kita lakukan saat pembelajaran di sekolah. Kami dapat menyampaikan tidak hanya isi kurikulum, tetapi juga transmisi nilai-nilai luhur yang terus menerus dan jelas untuk pembelajaran dan keteladanan dalam semua pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan manusiawi
• Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Bagaimana nilai-nilai kita yang tanamkan memengaruhi prinsip-prinsip yang kita pilih saat membuat keputusan? Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, serta kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial dan keterampilan interpersonal mewujudkan Tut wuri handayani, memberikan dorongan moril dan material kepada seluruh warga sekolah, termasuk siswa. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam diri guru mewarnai setiap proses pengambilan keputusan. kami percaya bahwa apa pun yang kami lakukan, suatu hari kami akan dimintai pertanggungjawaban, sama seperti kami membuat keputusan. Nilai kejujuran, integritas sebagai seorang guru dapat dilihat dari keteladanan dan kebijakan yang diambil dalam setiap keputusan
• Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Apakah pengambilan keputusan sudah efektif, apakah kita masih memiliki pertanyaan tentang pengambilan keputusan saat itu? Tentu saja, sesi ‘coaching’ yang dilaksanakan sebelumnya juga membantu menyelesaikan masalah ini. Guru harus memiliki keterampilan mengajar. Hal ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Bantuan kegiatan ‘coaching’ yang dilaksanakan selama proses pembelajaran sebelumnya membantu saya memahami dengan sangat efektif, terutama saat menguji pengambilan keputusan. Beberapa contoh praktik mengajar yang baik memberikan gambaran umum untuk diterapkan di sekolah. Keputusan dengan teknik pelatihan yang berlandaskan etika, nilai-nilai positif, sesuai dengan visi dan misi sekolah, ramah siswa dan menciptakan budaya baik di lingkungan sekolah. teknik coaching menciptakan rasa nyaman sehingga coachee dapat mengidentifikasi masalah dan mengkomunikasikan pertanyaan mendesak kepada coachee. Selain itu, keterampilan mengajar dapat mendorong kreativitas dan inovasi siswa. Dengan bantuan melaksanakan ‘coaching’, seorang guru dapat mengatasi masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran. Sebagai coach yang baik, guru berharap agar semua siswa dapat menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya di sekolah sesuai dengan hakikat waktu dan fitrahnya.
• Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari sosial emosional sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Karena dalam mengambil suatu keputusan sangatlah harus memikirkan banyak pihak dan bukti pendukungnya jadi dalam berpikir untuk mengambilkeputusan tersebut jangan dalam keadaan tergesa-gesa dan tidak tenang
• Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Membahas studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika semakin meningkatkan empati dan kasih sayang pendidik. Empati dan simpati yang terlatih dapat mengidentifikasi dan memetakan paradigma dilema etika sehingga pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran lebih bijak. Tentunya rasa empati dan pengelolaan diri dengan penuh kesadaran (Mindfulness) sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Selain itu, pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika juga dapat melatih ketajaman dan ketelitian pengambilan keputusan yang dapat membedakan dengan jelas antara masalah etika dan keyakinan moral. Keputusan yang diambil lebih akurat dan menjadi keputusan yang memuaskan kebutuhan peserta didik serta menciptakan keselamatan dan kebahagiaan bagi semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan.
• Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman
Saat mengambil keputusan yang tepat akan terasa sekali terhadap masyarakat sekolah dan lingkungan yang menjadi lebih tertata dimana suasana tempat bekerja kita akan sangat nyaman tidak ada merasa tidak terakomodir idenya ataupun masalah yang tidak terselesaikan
• Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Pengambilan keputusan didasarkan pada tiga prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan mana yang akan digunakan, apakah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) ataukah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Itu semua tergantung pada situasi dan keadaan yang berlaku. Namun setiap keputusan memiliki resiko, kelebihan dan kekurangannya masing-masing, inilah salah satu tantangannya. Tantangan pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika adalah saya tidak bisa memuaskan semua pihak, jadi ini menjadi kendala bagi saya. Namun, 9 langkah keputusan yang saya coba mengurangi ketidaknyamanan dan keputusan yang dibuat agara diterima oleh semua pihak.
• Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Sebagai fasilitator dalam pembelajaran, selain sikap yang tegas juga membutuhkan keberanian dan percaya diri untuk menghadapi solusi dari masalah yang kita buat, karena tidak ada keputusan yang dapat sepenuhnya melayani kepentingan semua pemangku kepentingan. Hal ini memotivasi dan mendorong para guru untuk selalu berkarya dan berinovasi untuk memberikan pendidikan yang terbaik, yang secara tidak langsung memotivasi seluruh warga sekolah, khususnya para murid
• Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Keputusan yang tepat sesuai dengan nilai dan peran pendidik, yaitu membuat keputusan bagi siswa yang kreatif dan inovatif pasti akan berdampak positif pada belajar dan mengajar. Sesuai dengan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan dan pengajaran yang memerdekakan anak didik. Saya sebagai pendidik memutuskan bahwa cara belajar yang tepat untuk potensi siswa saya yang beragam adalah dengan menggunakan pembelajaran yang berbeda dan pembelajaran sesuai dengan keragaman.
• Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai guru, setiap keputusan harus sejalan dengan nilai-nilai kita dan peran kita sebagai pengajar. Nilai-nilai yang didasarkan pada kebaikan dan positif serta peran guru yang berpihak pada siswa untuk memahami kepemimpinan merupakan pembelajaran yang harus diterapkan. Kita ambil contoh dalam hal memberikan nilai kepada siswa. Terkadang Guru menghadapi dilema antara nilai yang nyata dan belas kasihan. Selain itu, penting juga untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dengan keempat pandangan tersebut serta mempertimbangkan 9 tahapan pengambilan keputusan dan pengujiannya. Jika kita telah benar-benar melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, maka keputusan yang diambil demikian adalah yang terbaik dan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan siswa.
• Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul 3.1 dengan modul-modul sebelumnya, semua memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Berikut penjelasannya :
Dapat saya tarik kesimpulan yang berkaitan dengan modul sebelumnya adalah:
1. pada modul 3.1 dengan modul 1 yaitu berkaitan dengan pengambilan keputusan seorang pendidik maka harus sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan 3 Protap Triloka yaitu:
a. Ing ngarso sung tulodo (di depan memberikan teladan)
b. Ing madyo mangun karso (di tengah memberikan motivasi)
c. Tut wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan)
pendidik/guru harus benar-benar menghayati nilai-nilai dan perannya sebagai pendidik/pengajar dalam setiap proses pengambilan keputusan, yaitu. H. berpihak pada siswa, mandiri, kreatif, inovatif, bijaksana dan mampu berkembang lebih baik.
2. pada modul 3.1 dengan modul 2 yaitu berkaitan dengan pengambil keputusan oelh pendidik/guru. Pengambilan keputusan ini pendidik memutuskan bahwa cara belajar yang tepat untuk potensi siswa saya yang beragam adalah dengan menggunakan pembelajaran yang berbeda dan pembelajaran sesuai dengan keragaman
• Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Saya dapat membedakan antara dilema etika dan keyakinan moral. Karena dilema etika adalah situasi di mana ada konflik antara dua kebenaran atau benar versus benar, sedangkan keyakinan moral adalah situasi di mana ada konflik benar versus salah, saya memahami benang merah di antara keduanya. Ketika saya pertama kali meneliti dilema etika, tiba-tiba saya merasa terjebak dalam jebakan antara keyakinan moral dan dilema etika, sebaliknya ada dilema etika yang saya klasifikasikan sebagai keyakinan moral, sehingga saya merasa pilihan saya di depan diambil sementara mempelajari modul. Ini cenderung kaku atau aturan, jadi saya merasa sulit untuk menyimpang dari aturan. Dalam meneliti dilema etika, saya merasa bahwa ada kalanya perlu menyimpang dari aturan demi kebaikan yang lebih besar, sehingga paradigma pengambilan keputusan sangat penting dalam membuat keputusan kencan yang etis. Demikian juga 9 Langkah Membuat dan Menguji Keputusan merupakan langkah yang sangat berurutan dan terarah yang sangat membantu dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang saya buat.
• Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema, bedanya setelah saya mengambil keputusan 9 langkah, maka pertimbangan yang saya lakukan dapat lebih terukur
• Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak mempelajari konsep ini adalah saya merasa jauh lebih tenang dalam pengambilan keputusan
• Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Mempelajari topik ini sangatlah penting bagi saya sebagai seorang pemimpin karena pengambilan keputusan harus melalui langkah-langkah karena hasil keputusan itu untuk orang banyak.